Kabin mobil yang selalu tertutup karena menggunakan pendingin udara tak menjamin kualitas udara di dalamnya bagus. Beberapa hal yang selama ini biasa-biasa saja kita lakukan ternyata justru membuat kualitas udara di dalam kabin turun.
Sering mencuci mobil di tempat pencucian tak lantas membuat kabin menjadi bersih. Soalnya, kemungkinan debu masih tersisa tetap ada. Seperti di konsul pada door trim, tempat yang biasa digunakan untuk menaruh kertas atau bon jalan tol.
Bisa juga di ruang kendali gas dan rem. Atau di bagian kolong jok. Padahal, ketika berbicara kabin sehat, debu bukan musuh utama. Pendingin yang memanjakan kita bisa jadi penyebab lain kabin tak sehat.
Jangan lantas masih dingin lalu abai merawatnya. Filter AC yang kotor bisa menurunkan kualitas udara dalam kabin. Di dalam filter yang tak terawat terdapat kotoran, jamur, dan debu.
Kotoran yang menumpuk di sistem instalasi AC akan tersembur ke dalam kabin.
Terlebih ketika kita menambah kekencangan hembusan blower. “Kotoran yang ada di saluran AC makin terhempas keluar. Efeknya kabin makin tidak sehat,” ujar Heru Wibowo, manager bengkel Pro-Q, seperti yang dilansir otomania.com.
Kebiasaan lain yang patut kita perhatikan adalah menaruh wewangian di depan kisi-kisi AC. Kita berharap aromanya akan cepat menjalar memenuhi kabin terbawa udara hembusan AC. Padahal, cara ini malah mengakibatkan molekul-molekul dari bahan parfum menjadi lebih pekat.
Ketika terhirup ia akan melekat pada darah. Walhasil, timbullah rasa mual bahkan pening. Hati-hati juga menaruh wewangian di atas dashboard. Maksudnya sih mirip tadi, agar wanginya tersebar ke belakang.
Padahal, letaknya yang di dashboard rentan terpapar sinar Matahari. Ketika kena paparan sinar Matahari tadi, akan muncul zat lain yang tidak baik bagi tubuh. (Otomania)